6.19.2011

love, love, and love


Jika memang cinta adalah harapan, aku hanya bisa tersenyum dan berucap sederhana.
“Adalah cinta yang menyinari aku., Adalah asa yang berjalan bersamaku., Adalah engkau yang datang bersama mereka untuk aku.

Apa yang kita ingat dari kenangan-kenangan yang terekam oleh kita? Nama tempat, nama permainan, nama teman atau kejadian, adalah hal-hal yang mungkin lambat laun bisa terlupakan, tapi tidak dengan Rasa.

Rasa senang, rasa sedih……….. akan terus kita bawa tanpa mudah tercecer di sepanjang perjalanan kita.

Karena ketika satu per satu cerita berhenti dan menjadi kenangan, cinta terus bergerak seiring harapan yang menyertai dia.

Cinta yang tak terlihat oleh mata, tak teraba oleh tangan…. Tapi dia ada sejak kita bahkan belum bisa mengucapkannya.

Cinta yang sejati, cinta yang ketika kita kira sudah pergi, ternyata Cuma bersembunyi, menunggu untuk kembali lagi.
Cinta yang ternyata tidak buta karena dia selamanya akan menuntun aku, menuntu kamu, menuntun kita.

Semoga cinta selalu ada untukku dan tidak membiarkan hatiku terkunci rapat, untuk satu nama yang akan masuk ke dalam.

 Mungkin benar juga, ketika kita sedang tidak akur dan dibelit debat tak berujung yang menguras kewarasan, aku menuliskan kata-kata ini:
Di batas pengertian yang menggugat ragu
Di batas tanya yang menguruk sendiriku
Hanya kepadamu, keluh-kesah itu kualamatkan
Dan kusandarkan…….                     

Tapi, biarkan saja keindahan dan kegelisahan itu saling tumpang-tindih dan mewarnai hari-hari kita. Bukankah itu yang memang seharusnya terjadi?! Suka-duka bersatu padu dalam irama yang mengetuk berulang-ulang. Tawa-sedih silih berganti menghadirkan aneka getar yang mengendap dalam jiwa dengan citra rasa yang berbeda-beda.

Lalu…
Setelah kata setia menjelma dan malam harinya, kemesraan kembali berpihak dan memayungi kita, rindu pun kembali menggugat indah tanpa malu-malu. Merangsek dan menyerangku begitu saja. Mungkin benar juga, seketika aku mengungkapkan setiap rasa rindu yang hadir dengan ucapan selamat tidur, kepadamu.
                Inginku terlelap dan rebah dibahumu mala mini.
        Meski hanya di ruang perjamuan mimpi.
        Tak apa!

Mungkin benar juga, barisan hariku yang berlalu, selalu saja tak lepas dari pesonamu yang selalu memendarkan sikap lugu dan kepolosan. Menghapus setiap kesal yang singgah menjadi tawa yang merkah indah. Selalu saja begitu.
Mungkin tidaklah salah, hanya karena aku tak ingin rinduku berakhir sia-sia, aku selalu berharap, kamu tahu dan mengerti apa yang tengah membelit perasaanku, kapan pun itu.
        Bersanding hujan semalaman tanpamu.
        Kepeluk rindu --- lagi dan lagi
        Di pagi terangku

Mungkin benar juga, apa yang selama ini aku sebut sebagai keakuan perasaan itu adalah cinta. Jika memang iya, aku hanya ingin menjalaninya dengan apa adanya dan tanpa rekayasa. Siapa tahu, aku (dan kamu) lulus sebagai juaranya. Semoga!
Hidup semestinya menjadi sebuah kejutan yang menyenangkan 
Serba kebetulan dan terjerembab dalam ruang “tiba-tiba” 
Seperti halnya cinta 
Tiba-tiba datang dan pergi tanpa permisi 
Lalu datang lagi, pergi lagi 
Dan datang lagi………!



oh baby. stay in my heart #haha lol

Tidak ada komentar: