Bikin hepi, bikin sehat, bikin ‘positive thinking’ Tuh senyum itu bagus, kan?
Sebuah penelitian di Amerika pernah menemukan bahwa manusia memang sudah dilahirkan “tipe wajah tertentu”. Ada si tipe tersenyum, dimana doi nggak perlu usaha banyak untuk menarik perhatian orang. Ada juga tipenya juga yang cemberut melulu dan bikin orang jadi males ngedeketin. Tapi, bawaan lahir bukan berarti jadi harga mati, lho!
“Smile, and you will be happi!’’
Basi ga kalimat itu? Kenyataannya orang yang ga bahagia memang jarang senyum, kok. Senyum adalah sinyal utama yang nunjukin suasana hati seseorang kalau dia lagi happy. Tersenyum sebenarnya pekerjaan yang gampang banget, kita ga perlu alat khusus untuk melakukannya dang a perlu minta bantuan siapa-siapa. Tapi anehnya, kok masih banyak yang merasa sulit untuk tersenyum, ya?
Mungkin kita salah satu diantara mereka yang merasa sulit untuk menyunggingkan senyum di bibir. Rasanya berat bgtbgtbgts untuk menghilangkan wajah cemberut saat hati lagi kesel, ya kan? Padahal, kalau mau dengar hasil dari penelitian lain, tersenyum nyatanya membuat otot-otot wajah jadi relaksi jauh dari stress, dan juga menghindari beberapa penyakit seperti radang tenggorokan! Siapa sangka?
So, it now depents on you. Kalau kita memang niat pengen jadi orang yang berbahagia, sering-seringlah tersenyum atau bahkan tertawa. Cari deh hal-hal yang bisa mengorek sisi kelucuan yang ada dalam diri kita. Ga perlu sampai bikin riset bertahun-tahun untuk menemukannya. Cukup tatap wajah kita di cermin, pikirkan hal-hal yang menyenangkan, dan latihlah senyum manis yang kita punya.
“you can make everybody else happy, too!”
Selain membuat diri kita merasa lebih ceria dan happy, tersenyum juga ternyata bisa nular sama orang lain. Coba aja deh kalu kita di jalan ketemu orang yang baru kita kenal terus dia tersenyum sama kita, apa yang kita rasakan? Pasti senang dan membalas senyumannya, kan? Karena tersenyum adalah gestural (gerak tubuh) universal tertua yang kita kenal, bayi pun umumnya akan membalas senyum orang yang mengajaknya tersenyum.
Senyum juga bisa dipakai untuk mencairkan suasana yang ga enak. Misalnya kalau kita baru pertama kali ketemu sama nyokapnya cowok kita yang katanya judes itu. Mengajaknya tersenyum munkin bisa jadi pembuka untuk memulai komuniksai yang lancar. Atau saat kita lagi stress nunggu panggilan untuk ujian lisan, tersenyum atau melontarkan homur nyatanya cukup ampuh untuk membuat suasana jadi lebih santai dan otak jadi lebih “cling”!
Orang yang sering tersenyum katanya sih mengeluarkan aura yang bisa dirasakan dan dilihat oleh orang lain disekitarnya. Mereka lebih mudah diajak berkomunikasi, lebih mudah didekatkan, dan lebih mudah diterima sebagai teman. Tambahan lagi, biasanya mereka malah tambah happy kalau bisa nolong orang lain. jadi, bonusnya malh berlipat ganda kan, pasti senang!
“Life is too short to be warried.”
Ketika orang tua, dalam hidup ini kita bakal selalu menemukan masalah. Makanya, ngapain juga kita sibuk mikirin masalah kita sampai keriting padahal masih banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hidup ini. Satu lagi, yang namanya hidup memang ga bisa kita prediksikan ujungnya. Kita hanya bisa mengira-ngira atau meramalkan. Tapi tetep aja ga akan bisa tahu kejadian yang sesungguhnya.
Orang yang sering stress biasanya justru malah ga bisa menerima kenyataan ini. Bahwa dia ga bisa take control terhadap semua yang terjadi dalam hidupnya. Sekali-sekali salah, gagal, bangkrut, diomelin, sakit hati, semuanya wajar-wajar aja kok. Jangan terlalu serius deh ngadepinnya. Nanti malah kita lupa untuk membuat hidup kita lebih berguna, baik buat kita sendiri maupun orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar